Seorang kepala keluarga memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah. Bekerja hingga larut malam pun dilakukan untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga.
Tak hanya kebutuhan sehari-hari, mereka juga bekerja untuk memberikan kehidupan yang layak dan bahagia di masa depan untuk pasangan dan anak.
Jika pasangan ikut membantu mencari nafkah, tentu pemasukan menjadi dua pintu. Namun, jika pasangan tidak memiliki pemasukan, maka kamu harus pintar-pintar mengatur penghasilan.
Penulis buku investasi Rudiyanto dalam blognya di Kontan.co.id menyatakan bahwa namanya pendapatan harus dihabiskan. Namun, cara menghabiskannya juga harus tepat guna.
Maka dari itu, penggunaan prinsip 10-20-30-40 merupakan solusinya. Angka tersebut menunjukkan berapa % penghasilan yang sebaiknya dialokasikan.
Dari penghitungan di atas, manakah yang belum diperhitungkan? Bagaimana jika tiba-tiba kamu terkena penyakit kritis dan tidak memiliki asuransi? Atau ternyata jumlah cicilan lebih dari 30% dari pendapatan?
Jika dapat sembuh dalam beberapa bulan saja mungkin tidak terlalu berdampak karena masih memiliki tabungan. Tetapi jika proses penyembuhan memakan waktu hingga beberapa tahun, bisa saja keluargamu menanggung semuanya. Maka dari itu, sebaiknya persiapkan mulai sekarang.
Hal yang bisa segera dipersiapkan adalah memiliki asuransi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. FWD Life memiliki satu produk asuransi yang tepat, yaitu Bebas Ikhtiar.
Asuransi jiwa berbasis syariah ini dirancang khusus untuk membantu Kamu dalam mendapatkan perlindungan jiwa dan investasi jangka panjang yang komprehensif dan terencana.
Dengan demikian, kamu bisa menyesuaikan dengan keperluan keuangan di masa mendatang. Kontribusinya mulai dari Rp 200 ribu dan akan memperoleh manfaat santunan asuransi hingga Rp 400 juta.
Tak hanya diri sendiri, Bebas Ikhtiar juga bisa melindungi seluruh keluarga. Manfaat yang didapatkan mulai dari manfaat meninggal, manfaat investasi, hingga manfaat tambahan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu dalam rangka antisipasi menghadapi virus corona atau COVID-19, FWD Life memberikan manfaat khusus hingga Rp 100 juta. Manfaat tersebut bisa dinikmati oleh nasabah polis asuransi individu yang saat ini sudah aktif (existing) maupun setiap pembelian polis asuransi individu baru yang positif terdiagnosis virus corona selama periode 1-30 April 2020.
Beberapa manfaat khusus ini antara lain, manfaat tunai harian Rp 1 juta per hari, manfaat karantina Rp 5 juta jika dicurigai terkena virus corona, dan manfaat meninggal tambahan untuk tertanggung sebesar Rp 50 juta. Manfaat khusus ini didapatkan tanpa adanya biaya premi tambahan.
Dengan memiliki asuransi ini, kamu bisa sekaligus berdonasi dengan fitur syariah yang ada, seperti wakaf, zakat, dan infaq. Jadi, selain melindungi diri dan keluarga, kamu bisa sekaligus berdonasi dan berbagi berkah dengan sesama yang membutuhkan.
Bagi kamu 100 orang pertama yang melakukan pembelian polis akan mendapatkan cashback sebesar 10% dari pembayaran premi pertama / maksimal Rp 500.000 dalam bentuk saldo GoPay (syarat dan ketentuan berlaku).
Tentang PT FWD Life Indonesia (“FWD Life”):
PT FWD Life Indonesia (“FWD Life”) merupakan perusahaan asuransi jiwa patungan dan bagian dari FWD Group (“FWD”). Produk yang ditawarkan adalah produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi, asuransi berjangka individu & kumpulan, asuransi kecelakaan diri individu & kumpulan, dan asuransi kesehatan kumpulan melalui jalur distribusi yang didukung teknologi terintegrasi termasuk keagenan, bancassurance, e-commerce dan korporasi.
FWD Life terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Seorang kepala keluarga memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah. Bekerja hingga larut malam pun dilakukan untuk mencukupi semua kebutuhan keluarga.
Jika ada pertanyaan, siapa yang mau sakit? Pasti semua orang akan menjawab tidak.
Dengan jumlah penduduk lebih dari 265 juta jiwa, Indonesia termasuk rendah dalam penetrasi asuransi. Dilansir dari Tribun-Bali.com, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi pengguna asuransi di Indonesia baru mencapai 3,01 persen.