Kini, perkembangan perusahaan rintisan atau start up di Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, pada tahun 2019 ini, sudah ada lima perusahaan start up Indonesia yang menyandang gelar Unicorn.
Gelar tersebut diberikan karena start up ini memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14,1 triliun. Hal ini menjadi bukti juga akan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia yang mumpuni.
Tak bisa dipungkiri bahwa lebih dari setengah karyawan atau bahkan pendiri dari start up yang ada berasal dari generasi milenial. Saat ini, generasi milenial mulai mendominasi dunia kerja, apalagi dengan berdirinya start up yang memiliki sistem kerja lebih fleksibel.
Banyak anak milenial dan juga Generasi Z yang lebih memilih bekerja di start up atau justru mendirikan perusahaan rintisan sendiri. Alasannya karena karakter kedua generasi ini sangat cocok dengan sistem kerja tersebut.
Sekalipun tidak bekerja di start up, karakter yang fleksibel, merasakan kemudahan dari teknologi, dan menyukai tantangan membuat anak muda kini suka berpindah tempat kerja.
Meski demikian, sebenarnya mereka bisa setia dengan satu perusahaan jika saja perusahaan tersebut menaawarkan tiga hal berikut.
ThinkBook 14 ini memiliki desain modern dan kekinian dengan bahan aluminium dan sentuhan warna Mineral Gray. Selain itu, dengan ketebalan 17,9 mm dan berat hanya 1.5 kg menjadikan ThinkBook 14 merupakan laptop bisnis yang compact dengan tampilan premium dan mudah untuk dibawa ke mana saja.
Dari sisi performa, perangkat ini memberikan yang terbaik. ThinkBook 14 ditenagai oleh prosesor Intel® Core Generasi ke-10 terbaru dengan 6 core yang mampu memberikan kinerja mumpuni untuk mendukung pekerjaan sehari-hari.
Selain itu, tersematnya Controlled AI pada perangkat ini membantu menyelesaikan segala pekerjaan dengan lebih cepat dan lebih lancar. Didukung oleh VGA Radeon 625 2GB dan kapasitas memori 8 GB DDR4 dapat membantu menjalankan beban kerja yang lebih berat, seperti mengedit foto dan video.
ThinkBook 14 sendiri memiliki penyimpanan data cepat hingga 1TB PCle SSD dan kapasitas besar sampai dengan 2TB HDD Dual Drive yang mampu mendukung kinerja multitasking. Dengan demikian, tak ada lagi lemot saat membuka file besar secara bersamaan.
Sedangkan bagi pengguna yang mencari durabilitas untuk perangkat kerjanya, ThinkBook 14 menjadi produk yang tepat. Pasalnya ketangguhan ThinkBook 14 juga teruji karena sudah melewati 12 tes ketahanan metode MIL-STD-810G yang diantaranya menguji high temperature, low temperature, temperature shock dan vibration.
ThinkBook 14 ini dilengkapi dengan baterai yang pemakaiannya bisa bertahan hingga 12 jam. Hal ini akan memudahkan karyawan milenial yang memiliki mobilitas tinggi.
Selain itu, fitur-fitur seperti camera speaker, hard drive, dan travel hub USB-C menambah kelengkapan dari laptop ini.
Alih-alih meeting bersama dalam satu tempat, untuk mendukung kegiatan para milenial yang sangat menyukai video conference, maka ThinkBook 14 memiliki Skype for Business dengan VoIP camera speaker yang ditunjang oleh speaker Dolby® Audio™.
Dari segi keamanan dan perlindungan data, ThinkBook 14 memiliki ThinkShield yang merupakan sebuah solusi keamanan end-to-end Lenovo untuk melindungi hardware, software, serta layanan lainnya.
Tersedianya ThinkShutter pada sisi webcam, memberikan kenyamanan privasi pengguna. Selain itu, Touch Fingerprint Reader pada tombol power membuat laptop lebih aman.
Begitu pula, saat bekerja di luar kantor dan menggunakan jaringan internet di tempat umum, pengguna ThinkBook 14 menjadi lebih aman karena adanya aplikasi Lenovo Vantage yang dapat menganalisis risiko aktivitas yang mencurigakan pada laptop pengguna.
Dengan memilih ThinkBook 14 dari Lenovo untuk menjadi alat kerja milenial dan gen Z, semangat berkarya dalam bekerja dapat berjalan tanpa hambatan. Produktivitasnya pun menjadi lebih tinggi. Tentu saja, karyawan menjadi lebih setia dan loyal kepada perusahaan.
Kini, banyak perusahaan yang memiliki konsep minimalis dan open space office.
Di zaman yang semakin maju, seperti sekarang ini, hampir semua bidang menyesuaikan diri dengan teknologi.
Era disrupsi membuka sebuah babak baru di berbagai bidang, tak terkecuali dalam bisnis.